BERUSAHA DENGAN TEKUN DISERTAI IKHTIAR DAN DOA
BERUSAHA:Mendaki gunung bukan dari atas bukit,
tapi mendaki itu dari lembah ke puncak gunung. Berusaha itu jauh lebih sulit bila yang dilihat hanya kesukaran dan kesusahannya saja. Tetapi akan mudah dan mengairahkan bila disertai do’a dan iktiar serta memulai dari hal-hal yang kecil kearah yang besar.Itulah usaha kita untuk mengapai kesuksesan,bila sudah sukses janganlah menepuk dada karena itu menandakan anda tak memahami makna sukses sesungguhnya.
KEPOMPONG KUPU-KUPU
Al kisah ada dua kepompong kupu-kupu. Kepompong itu terletak berdampingan. Satu kepompong berasal dari ulat yang tawaduk dan sabar, ia sabar dengan segala apa yang ia terima bahkan ia tak mengeluh ketika ibunya dulu se-ekor kupu-kupu menelorkannya di sebuah pohon yang sudah agak tua, daun-daunya pun mengering. Sehingga ia hanya makan daun apa adanya.
Berbeda dengan ulat satunya, ia agresif dan semua ingin cepat selesai tanpa mau berusaha karena ia di teteskan oleh mamanya se-ekor kupu-kupu di pohon perdu yang tersedia banyak daun-daun hijau dan bunga-bunga untuk menjadi santapannya.
Suatu ketika mereka bertemu, ulat yang agresif berkata pada ulat yang bersahaja. “ayo kita buktikan siapa yang bisa keluar kepompong duluan, setelah nanti kita masuk dalam kepompong, dan kita buktikan siapa yang bisa terbang dengan indah terlebih dahulu”.
Ulat bersaha hanya tersenyum dan berkata, “semuanya saya pasrahkan pada Allah, karena kapanpun saya dijadikan kupu-kupu itu kehendak Allah, saya hanya mengikuti sunatullah dan akan berusaha sekuatnya.”
Hari itu juga mereka berdua berdampingan untuk bersemedi menjadikan dia kepompong. Walau sudah jadi kepompong, ulat agresif itu tetap berkata.”kita buktikan ya...siapa yang bisa terbang duluan.!”. ulat bersahaja tidak menyaut ia hanya mengoyangkan kepompongnya saja.
Suatu ketika, lubang kecil telah terbentuk dari kepompong itu. Hampir bersamaan. Kepompong bersahaja, dengan sabar mengeluarkan sedikit-demi-sedikit ujung sayapnya melewati lubang kecil kepompong itu. Tetapi berbeda dengan kepompong agresif ia berusaha dengan sekuat tenaga, tiba-tiba ada orang sedang berjalan di dekat kepompong agresif itu....”tolong....tolong....tolong...keluarkan aku dari kepompong ini” teriak kepompong agresif pada orang yang sedang lewat tadi.
Kemudian orang itu duduk dan mengamati dalam beberapa jam kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian
kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha
semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.
Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya, dia ambil sebuah
gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut
keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil,
sayap2 mengkerut.
Hore...hore...saya sudah keluar duluan...rasain loe ya....saya sudah bebas, sebentar lagi akan terbang...”ejek kepompong agresif pada kempompong bersahaja yang masih terus berusaha untuk keluar sedikit-demi-sedikit dari lubang kepompongnya. Dan akhirnya bisa keluar juga.
Namun, betapa kagetnya kupu-kupu agresif tadi, ia berusaha mengepakkan sayapnya tetapi tak bisa mengembang, tubuhnya bongsor dan ia tak bisa terbang. Berbeda dengan kupu-kupu bersahaja tadi, ia sudah terbang dengan indahnya mengelilingi bunga-bunga yang sedang mekar disekitarnya.
Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di
sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah
bisa terbang. Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan keter-gesaan ulat agresif untuk cepat menjadi kupu-kupu adalah bahwa lubang kecil kepompong yg menghambat dan per-juangan justru yg dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu
itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian, sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.
Hikmah....
Itulah teman, kadang kala kita melawan Sunatullah..segala sesuatu harus ada jalan-nya. Orang mau berhasil harus memiliki motivasi dan berusaha, semuanya butuh waktu, kesabaran dan iktiar serta doa.
Allah telah memberikan jalan kepada kepompong dengan lubang kecil diatas agar kupu-kupu yang akan keluar itu mampu menetralisir cairan tubuhnya dan melancarkan serta meluruskan asayap-sayap kupu-kupu itu.
Bila kita tergesa-gesa, maka bukan kebaikan yang kita peroleh namun bisa jadi musibah dan mala petaka yang akan kita dapatkan.
Teman, kesuksesan itu butuh keuletan dan kebijaksanaan dalam menghadapi semua rintangan.